Tuesday, March 3, 2015

Sebuah Penantian

Sumber Gambar
Seperti kebanyakan calon ayah yang baru saja menikah saat itu, tentu berharap dapat segera mendapatkan momongan. Istri terlambat datang bulan, dan positif dinyatakan hamil, bahagia sekai rasanya. Bulan terus berganti sampai di penghujung akhir tahun, tanda-tanda kebahagian itu belum saja terlihat. Memang tidak ada rasa khawatir ataupun cemas saat itu, hanya berpikir mungkin belum saja saatnya tiba. Sebagai seorang yang percaya akan takdir Allah.SWT, ikhtiar terus menerus
dilakukan baik membaca teori-teori ilmu pengetahuan dan sekaligus mempraaktekannya.. (sudah dipastikan banyak prakteknya hehehe). Tentu ada banyak positifnya, ilmu semakin bertambah, dan skill semakin terasah...... :).

"Anak sudah umur berapa" ?, selalu pertanyaan itu yang keluar dari kawan-kawan yang memang jarang bertemu sehingga tidak update terhadap kabar kami setelah menikah hampir setahun lamanya. Kadang guyonan pun terlontar : " kamu KB ya?", tanya beberapa kawan, "enggak ah !!", jawab ayah serius... "maksudnya Kurang Bisa..." kembali kawan-kawan menimpali sambil berderai tawa, dan kami pun larut dalam canda. Tetap saja saya merasa bahagia, dan tentu pada akhirya kami larut dalam diskusi bertukar pengalaman masing-masing, tentang seputar kehamilan istri-istri mereka, memberikan motivasi dan semangat tentunya. That's are friends for....

Bulan terus berganti di tahun kedua setelah kami menikah, tanda-tanda kehamilan belum juga datang. Ayah sendiri tidak terlalu banyak berfikir akan hal itu, tetap pada keyakinan sebelumnya bahwa keterlambatan ini hanyalah faktor belum diberikan saja oleh yang Maha Kuasa Allah.SWT. Karena saya sangat percaya, apapun yang yang kita inginkan di dunia ini, akan terkabul semata-mata atas ijin Allah.SWT. Namun tentu kami terus berupaya untuk segera mewujudkan keinginan tersebut, USAHA DAN DO'A. 

Mungkin di penghujung tahun kedua ini kami selain terus berupaya, juga sudah mulai menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pihak keluarga, terutama keluarga dari istri yang kebetulan lebih intens membicarakan dan menanyakan hal ini. Masukan dan saran dari keluarga kami terima dengan lapang dada, sambil tentu tetap pada keyakinan bahwa akan tiba saatnya jika Allah.SWT sudah mengijinkan. Alhamdulillah keyakinan itu terus semakin bertambah, sehingga pikiran-pikiran pesimis tidak sedikitpun singgah dalam benak kami sampai kami tidak pernah memutuskan untuk berkosultasi dengan dokter spesialis, pokoknya terus usaha..usaha dan usaha....bekerja pagi-pagi, terkadang siang dan bahkan hinga larut malam setiap ada kesempatan hehehehe.

Allah SWT menjawab doa-doa kami, setelah hampir 2 tahun usia pernikahan kami, di awal-awal bulan pada tahun ke 3 istri saya mulai terlambat datang bulan. Dengan menggunakan metode test pack, terlihat tanda nyata yang mengindikasikan kehamilan. Tidak sampai disitu, kami ingin lebih meyakikan diri dengan cara memeriksakan tanda-tanda ini ke bidan dan test di Bio Med...Alhamdulillah keduanya menyatakan bahwa istri saya dinyatakan positif hamil, dan saya dinyatakan jantan ha ha ha ha  (menyatakan sendiri.....).

Tentu kabar baik ini tidak kami pendam dan dinikmati sendiri, saya segera berbagi bahagia pada beberapa teman yang sering berinteraksi, berdiskusi, bercanda ketika saya menantikan tanda-tanda kehamilan istri.

"selamat ya ji..", "akhirnya bisa juga", "jurusnya udah lulus ya...",

                                                               ###




No comments:

Post a Comment

terimakasih sudah meninggalkan komentar, kritik dan saran :)